Esports Awards 2025: League of Legends Raja Tahun Ini, IShowSpeed Jadi 'Messi Streaming'
(Foto : GGWP)
Kabar Games - Malam itu, di panggung megah Etihad Arena di Abu Dhabi, sorotan lampu LED berwarna-warni menyinari ribuan penonton yang berteriak histeris. Esports Awards 2025 baru saja usai, dan udara masih terasa panas dengan euforia kemenangan. Ini bukan sekadar acara penghargaan; ini adalah pesta akhir tahun bagi dunia gaming kompetitif yang telah tumbuh menjadi industri miliaran dolar. League of Legends, sang raja MOBA yang tak tergoyahkan, kembali menyabet gelar Esports Game of the Year untuk kesekian kalinya. Tapi yang benar-benar mencuri perhatian? Darren Watkins Jr., alias IShowSpeed, yang dinobatkan sebagai Content Creator of the Year dengan julukan 'Messi Streaming' yang langsung viral di media sosial. Siapa lagi yang bikin malam itu meledak? Mari kita bedah satu per satu, dari trofi bergengsi hingga momen tak terlupakan yang akan jadi bahan obrolan komunitas esports sepanjang 2026.
Mengapa League of Legends Masih Tak Terkalahkan di Esports Awards 2025?
Bayangkan sebuah kerajaan di mana satu game mendominasi tahta selama lebih dari satu dekade. Itulah League of Legends (LoL) di mata para juri Esports Awards 2025. Untuk tahun ketiga berturut-turut, LoL memenangkan kategori Esports Game of the Year, mengalahkan rival-rival kuat seperti Valorant dan Dota 2. Apa rahasianya? Bukan hanya karena basis pemain global yang mencapai ratusan juta, tapi ekosistem kompetitifnya yang matang: dari League of Legends Championship Series (LCS) di Amerika Utara hingga LCK di Korea Selatan, turnamen ini menghasilkan pertandingan epik yang ditonton oleh jutaan orang secara live.
Tahun 2025 sendiri adalah puncak keemasan bagi LoL. Worlds 2025, grand final yang digelar di Paris, menyaksikan T1 dari Korea Selatan mengalahkan Gen.G Esports dalam seri best-of-five yang berlangsung hingga larut malam. Skor akhir 3-2 itu bukan hanya soal angka; itu adalah kisah comeback legendaris, di mana Faker – sang 'Unkillable Demon King' – memimpin timnya dengan 15 kill dan zero death di game penentuan. Juri awards menyoroti bagaimana LoL terus berinovasi: patch terbaru yang seimbang, skin kolaborasi dengan artis K-pop, dan inisiatif inklusivitas seperti program pelatihan untuk pemain wanita di EMEA.
Bagi penggemar esports Indonesia, ini adalah momen bangga. EVOS Legends, wakil kita di MSC 2025, meski tak juara, berhasil mencuri hati dengan performa solid yang menempatkan mereka di top 4. "LoL bukan hanya game; ini adalah budaya," kata salah satu juri anonim dalam pidato penganugerahan. Dan ya, itu benar – turnamen LoL tahun ini saja menyumbang lebih dari 40% dari total viewership global esports, menurut data industri. Jika Anda baru terjun ke dunia LoL esports, mulailah dari highlight Worlds 2025; itu akan membuat Anda ketagihan.
IShowSpeed: Dari TikTok Chaos ke Takhta Content Creator of the Year
Lalu ada Darren Watkins Jr., atau yang kita kenal sebagai IShowSpeed. Di usia 20 tahun, pemuda asal Ohio ini bukan lagi sekadar streamer yang terkenal karena reaksi over-the-top-nya saat main FIFA atau NBA 2K. Malam Esports Awards 2025, dia naik panggung dengan jaket bomber neon dan mikrofon di tangan, menerima trofi Content Creator of the Year sambil berteriak, "Ini untuk semua speedsters di luar sana!" Julukan 'Messi Streaming' yang melekat padanya bukan main-main: seperti Lionel Messi di lapangan sepak bola, Speed punya kemampuan alami untuk menciptakan momen viral dari ketiadaan.
Tahun 2025 adalah tahun di mana Speed meledak di ranah esports. Dengan lebih dari 50 juta subscriber di YouTube dan TikTok, dia tak hanya streaming game seperti Fortnite dan Call of Duty, tapi juga kolaborasi langsung dengan pro player. Ingat saat dia tantang Faker di 1v1 LoL dan kalah telak, tapi malah dapat 10 juta view dalam semalam? Atau seri 'Speed Reacts to Worlds' yang jadi trending topic global? Kontennya campur aduk: humor absurd, tantangan gila, dan wawancara mendalam dengan atlet esports. Juri memuji bagaimana Speed menjembatani gap antara gamer kasual dan pro scene, membuat esports terasa lebih accessible.
Tapi di balik kegilaan itu, ada cerita inspiratif. Speed, yang mulai dari kamar sempit di Cincinnati, kini punya tim produksi sendiri dan donasi jutaan dolar untuk amal gaming. "Saya bukan pro player, tapi saya pro entertainer," katanya dalam pidato singkat yang penuh energi. Bagi Anda yang ingin ikut tren, coba tonton klip 'IShowSpeed vs. Pro Esports' – itu akan buktikan kenapa dia pantas disebut raja streaming tahun ini.
Tim dan Pemain yang Bikin Esports Awards 2025 Makin Panas
Esports Awards 2025 tak lengkap tanpa sorotan pada tim dan individu yang mendefinisikan tahun ini. Di kategori Team of the Year, Team Vitality dari Prancis keluar sebagai pemenang, menggeser dominasi T1. Mengapa? Karena dominasi mereka di multiple game: dari Counter-Strike 2 (CS2) di mana mereka juara BLAST Premier Spring Final, hingga Valorant Champions di mana ZywOo – sang phenom Prancis – memimpin dengan headshot ratio 1.8. Vitality bukan hanya menang; mereka merevolusi meta dengan strategi hybrid yang menggabungkan AI analytics dan latihan VR.
Lalu, di Player of the Year, tak ada yang lebih layak selain TenZ dari Sentinels di Valorant. Pemain Kanada ini, dengan 1.2 K/D ratio rata-rata sepanjang tahun, membawa timnya ke final VCT Pacific dan Masters Madrid. Momen ikoniknya? Ace clutch di grand final Masters yang ditonton 2,5 juta orang secara simultan. "Esports adalah tim, tapi kadang satu orang bisa mengubah segalanya," ujar TenZ saat menerima trofi, mata berkaca-kaca di bawah sorot kamera.
Jangan lewatkan juga kategori Mobile Esports of the Year, yang dimenangkan oleh Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) berkat M6 World Championship di Manila. RRQ Hoshi dari Indonesia finis runner-up, dengan performa Oura yang mencetak 20 kill di game ketiga. Ini adalah pengakuan atas pertumbuhan esports mobile di Asia Tenggara, di mana turnamen seperti MPL Indonesia menarik penonton melebihi liga sepak bola lokal.
Dan untuk yang lebih ringan, Esports Moment of the Year jatuh pada 'The Faker Save' di Worlds 2025 – saat Faker selamat dari pentakill musuh dengan satu skill ultimate yang sempurna. Klip itu sudah ditonton 100 juta kali di YouTube, membuktikan bahwa esports punya drama setara Hollywood.
Dampak Esports Awards 2025: Menuju Era Baru Kompetisi Gaming
Lebih dari sekadar trofi emas, Esports Awards 2025 menandai babak baru bagi industri ini. Dengan total hadiah lebih dari $5 juta dan sponsor raksasa seperti Red Bull dan Intel, acara ini menunjukkan betapa esports telah matang. Tapi tantangannya juga nyata: isu kesehatan mental atlet, regulasi doping di game FPS, dan inklusi gender. Juri tahun ini menambahkan kategori baru, Esports Diversity Initiative, yang dimenangkan oleh program Women in Games dari Riot Games.
Bagi komunitas Indonesia, ini adalah sinyal positif. Dengan pertumbuhan PUBG Mobile dan Free Fire di sini, esports lokal diprediksi capai $200 juta revenue tahun depan. Acara seperti IESF World Esports Championship 2025 di Riyadh akan jadi ajang kita unjuk gigi. Tapi ingat, di balik gemerlapnya, esports adalah soal passion – dari pemain amatir di warnet Jakarta hingga superstar di panggung dunia.
Kesimpulan: Siapkah Anda Ikut Gelombang Esports 2026?
Esports Awards 2025 bukan akhir, tapi awal dari cerita lebih besar. League of Legends tetap raja, IShowSpeed jadi ikon baru, dan tim seperti Vitality menginspirasi generasi selanjutnya. Malam di Abu Dhabi itu mengingatkan kita: di dunia virtual ini, kemenangan lahir dari kerja keras, inovasi, dan sedikit keberuntungan. Jika Anda penggemar esports, jangan lewatkan highlight lengkapnya di platform streaming favorit. Dan untuk yang baru, mulai sekarang: pilih game Anda, bangun tim impian, dan siapa tahu, tahun depan nama Anda yang disebut di panggung.
Apa pendapat Anda tentang pemenang tahun ini? League of Legends pantas juara lagi, atau Valorant saatnya gantian? Bagikan di komentar, dan stay tuned untuk update esports terbaru. Dunia gaming tak pernah tidur – dan kami di sini untuk ceritakannya.

